Startup lokal lainnya memikirkan tentang memberdayakan peternak ikan dan udang. “Pain point” yang ingin diselesaikan adalah bagaimana para peternak ini bisa mengakses konsumen lebih luas lagi dengan harga yang kompetitif, dibanding kalau mereka menjual kepada tengkulak.
Ada juga startup dari Depok yang memikirkan limbah rumah tangga. Masalah yang diselesaikan ada dua, yaitu sampah organik dan ekonomi masyarakat kecil. Lalu mereka membuat solusi berupa pengolahan limbah menjadi pakan alternatif untuk hewan dan juga pupuk.
Di Banjarnegara, ada startup yang memproduksi tepung mocaf bebas gluten dengan cara memberdayakan petani singkong setempat.
Ada begitu banyak permasalahan masyarakat yang tidak bisa dijangkau anggota dewan dengan alasan teknis prosedural (seperti harus mengajukan anggaran dulu, dibahas di tingkat paripurna dll) sedangkan masyarakat butuh aksi yang cepat. Karena itulah kader PKS sekarang ini tidak lagi hanya dituntut untuk peduli terhadap permasalahan masyarakat, tapi juga inovatif dalam mencari solusinya.
Mindset yang harus dibentuk dalam diri kader bukan sebagai aktifis parpol atau aktifis LSM, melainkan sebagai pendiri startup yang mampu memetakan “pain point” masyarakat sekaligus menjadi problem solver-nya. Masyarakat tidak butuh jargon. Yang mereka butuhkan adalah kehadiran solusi bagi kehidupan mereka.
Itulah sebabnya di beberapa segmen masyarakat, money politic tidak laku. Mereka akan memilih siapa yang selama ini bisa memberikan kontribusi nyata atas persoalan-persoalan mereka.
Asalkan PKS bisa menghadirkan “PKS” (Pintar, Kenyang, Sehat) maka pasti otomatis mereka akan coblos Si Oranye pada 2024 nanti. Mereka berharap anak-anaknya tetap terus sekolah supaya Pintar, kebutuhan pangan mereka terpenuhi supaya tetap Kenyang, dan mereka tetap Sehat.
Persoalannya adalah, partai-partai lain pun jelang pemilu ini juga melakukan hal yang sama. Bombardir bantuan paket sekolah, program sembako murah, dan sering mengadakan klinik gratis.
Maka di sinilah pentingnya the startup mindset, agar kader PKS terus berinovasi menghadirkan solusi dan stand out the crowd. Figur seperti dr Gamal Albinsaid, inovator Klinik Asuransi Sampah, founder InMed dan Siapapeduli.id, rasanya pantas untuk dijadikan contoh bagi kader-kader PKS di daerah.
Karena masuk ke PKS itu bukan untuk mencari peluang, tapi untuk menjadi pejuang.***