Dekat dengan ulama dan tokoh panutan
Dekat dengan para ulama, guru dan tokoh panutan adalah sebuah kemuliaan. Bahkan itu merupakan suatu yang sangat dianjurkan dalam Islam. Karena dekat dengan mereka akan memberikan kita banyak keuntungan kebaikan, baik di dunia apalagi di akhirat. Kita bisa mendapatkan peluang amal shaleh bersama mereka dan terhindar dari jatuh kepada dosa.
Islam sangat memuliakan posisi ulama dan orang-orang yang mengajarkan kebaikan dalam Islam. Allah Swt menggandengkan kesaksian para Malaikat dengan kesaksian para ulama dan ahli ilmu yang lurus. Allah Swt berfirman:
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ. (آل عمران: 18).
Artinya: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Allah Swt juga memuji para ulama karena mereka adalah gamba Allah yang paling takut kepadaNya. Sehingga ketika kita banyak berinteraksi dan dekat dengan para ulama, maka kita juga akan “ketularan” rasa takut kepada Allah Swt tersebut. Sesuai firman Allah Swt:
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ. (الفاطر: 28).
Artinya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Fathir: 28).
Para ulama juga adalah pewaris para Nabi. Setelah nabi dan rasul berakhir dengan Nabi penutup, Muhammad Saw, maka para ulama-lah pelanjut perjuangan mereka. Para ulama tidak mewarisi harta kekayaan dari para nabi. Melainkan mereka mewarisi ilmu yang lurus lagi benar. Siapa yang dekat dengan para ulama, maka ia sangat beruntung memperoleh bagian yang sangat banyak.
Bahkan Rasulullah Saw menempatkan para ulama pada posisi yang lebih mulia dan terhormat dibandingkan dengan para ahli ibadah. Rasulullah Saw bersabda:
عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «فَضْلُ العَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ»، ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةِ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الْخَيْرَ». (رواه الترمذي).
Dari Abu Umāmah al-Bāhili ra. bahwa Nabi Saw bersabda, “Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah, seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.” Selanjutnya Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, serta penghuni langit dan bumi, sampai semut di lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar berselawat bagi para pengajar kebaikan kepada manusia.” (HR Tirmidzi).
Tags: Irsyad Syafar, khazanah, PKS