• Susunan ayat sebagaimana yang ada di Mushhaf sekarang ini atas arahan Jibril as kepada Nabi saw lalu Nabi saw menyampaikannya kepada para penulis wahyu.
• Ada perbedaan dalam penggunaan kata ganti penunjuk (اسم الاشارة ) ketika menyebut dua nama Kitab suci ini.
• Di dalam ayat ini disebutkan ذلك الكتاب. Tetapi di dalam al-Quran tidak pernah disebutkan: ذلك القران.
• Ketika menyebut al-Quran, Allah menggunakan kata ganti penunjuk yang menunjuk kepada sesuatu yang dekat yaitu (هذا القران) sebagaimana di dalam firman-Nya:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰ نَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,” (QS. Al-Isra’: 9)
• Ini karena berkaitan dengan fungsi al-Quran sebagai petunjuk atau hidayah dan bacaan yang harus mudah difahami, mudah diamalkan dan mudah dijangkau. Dekat identik dengan mudah. Ini sesuai juga dengan firman Allah:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰ نَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”. (QS. Al-Qamar: 22).***
Tags: Aunur Rafiq Saleh, khazanah, PKS